Jumat, 17 April 2020

Balanced Scorecard



Hello semuanya selamat malam!✋✋

Apaa kabar semuanyaaaa? Sehat sehat dong pastiinyaa . Pada kesempatan  saya kali ini, saya akan membahas mengenai BSC terkait dengan evaluasi kinerja Human Resource. Sebelumnya apa sih itu BSC? para pembaca blog saya ada ga yaaa yang tahu mengenai BSC. JAadi BSC merupakan suatu ukuran yang cukup komprehensif dalam mewujudkan kinerja human resource yang mana keberhasilan keuangan yang dicapai sebuah perusahaan ini bersifat jangka panjang. BSC merupakan kepanjangan dari Balanced Scorecard.
Lalu dalam konsepnya, BSC atau Balanced Scorecard memperkenalkan 4 proses dalam manajemen yang baru, dimana prosesnya ini terbagi dan terkombinasi antara tujuan starategi jangka panjang dengan peristiwa-peristowa jangka pendek. Proses yang saya maksud yakni sebagai berikut  :
1.      Menterjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan.
Untuk menentukan ukuran kinerja, visi organisasi perlu dijabarkan dalam tujuan dan sasaran. Visi adalah gambaran kondisi yang akan diwujudkan oleh perusahaan di masa mendatang. Untuk mewujudkan kondisi yang digambarkan dalam visi, perusahaan perlu merumuskan strategi. Tujuan ini menjadi salah satu landasan bagi perumusan strategi untuk mewujudkannya. Dalam proses perencanaan strategik, tujuan ini kemudian dijabarkan ke dalam sasaran strategik dengan ukuran pencapaiannya.
2.      Komunikasi dan Hubungan.
Balanced scorecard memperlihatkan kepada setiap karyawan apa yang dilakukan perusahaan untuk mencapai apa yang menjadi keinginan para pemegang saham dan konsumen karena oleh tujuan tersebut dibutuhkan kinerja karyawan yang baik. Untuk itu, balanced scorecard menunjukkan strategi yang menyeluruh yang terdiri dari tiga kegiatan, yaitu (1) Comunicating and educating, (2) Setting Goal dan (3) Linking Reward to Performance Measures
3.      Rencana Bisnis
Rencana bisnis memungkinkan organisasi mengintegrasikan antara rencana bisnis dan rencana keuangan mereka. Hampir semua organisasi saat mengimplementasikan berbagai macam program yang mempunyai keunggulannya masing-masing saling bersaing antara satu dengan yang lainnya. Keadaan tersebut membuat manajer mengalami kesulitan untuk mengintegrasikan ide-ide yang muncul dan berbeda di setiap departemen. Akan tetapi dengan menggunakan balanced scorecard sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya dan mengatur mana yang lebih penting untuk diprioritaskan, akan menggerakkan ke arah tujuan jangka panjang perusahaan secara menyeluruh.
4.      Umpan Balik dan Pembelajaran.
Proses keempat ini akan memberikan strategic learning kepada perusahaan. Dengan balanced scorecard sebagai pusat sistem perusahaan, maka perusahaan dapat melaukan monitoring terhadap apa yang telah dihasilkan perusahaan dalam jangka pendek, dari tiga pespektif yang ada yaitu: konsumen, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan untuk dijadikan sebagai umpan balik dalam mengevaluasi strategi.

Kalian pada tau tidak perbedaan Human Resources Scorecard dan Balanced Scorecard ?
Kalau belum tahu saya akan menjelaskan perbedannya nih temen-temen. Jadi, Human Resources Scorecard merupakan Balanced Scorecard dengan pendekatan Human Resources Departement dimana sistem pengukuran kinerja terintegrasi menggambarkan sistem sumber daya manusia dan Key Performance Indicators yang dihasilkan berdasarkan pada manajemen sumber daya manusia. Menurut Kaplan dan Norton,Balanced Scorecard adalah salah satu model sistem pengukuran kinerja yang diturunkan dari visi, misi dan tujuan – tujuan strategis ke dalam perspektif – perspektif yang berupa scorecard – scorecard, yaitu perspektif financial, perspektif customer, perspektif internal business process dan perspektif learning and growth. Cedar kemudian menjelaskan bahwa Human Resources Scorecard diturunkan dari Balanced Scorecard, maka Human Resources Scorecard juga memiliki scorecard yang sama pula dengan Balanced Scorecard, yaitu memungkinkan organisasi sumber daya manusia untuk mengukur konstribusi strategisnya berdasarkan empat perspektif.

Selanjutnya, saya akan membahas tentang metode balanced scorecard (BSC) memberikan kerangka komprehensif untuk menjabarkan visi ke dalam sasaran-sasaran strategi. Sasaran-sasaran strategi yang konprehensif dapat dirumuskan karena metode balanced scorecard (BSC) menggunakan empat perspektif : keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan.Ringkasan penjabaran dari keempat perspektif itu adalah sebagai berikut :

1.      Financial perspective
Adalah tolok ukur financial untuk memberi ringkasan dari konsekuensi ekonomis akibat dari kebijakan – kebijakan yang telah diambil, dalam hal ini adalah berkenaan dengan perspektif customer, internal dan learning and growth. Berkaitan dengan profitabilitas, dan lain – lain
2.      Customer perspective
Adalah tolok ukur karyawan sebagai aset, sebagai pengguna atau output dari implementasi strategi sumber daya manusia atau lebih tepatnya merupakan dampak terhadap customer dari perspektif internal dan perspektif learning and growth. Ukuran dari perspektif ini misalnya Employee Satisfaction, yaitu ukuran – ukuran yang menunjukkan tingkat kepuasan karyawan dalam hal pemenuhan kriteria yang ditetapkan
3.      Internal and Proses Business Perspective
Memfokuskan pada proses internal yang akan memberikan dampak pada kepuasan customer dan mencapai tujuan finansial dari organisasi. Perspektif ini meliputi inovasi, proses dan pelayanan
4.      Learning and Growth perspective
Merupakan pemacu untuk membangun kompetensi personel, pra sarana sistem informasi dan suasana lingkungan kerja yang diperlukan untuk mewujudkan sasaran keuangan, pelanggan, proses bisnis internal.


nah dari bacaan diatas kita jadi tahu seperti apa BSC pada evaluasi kinerja HR. kalauu begitu saya pamit dulu ya teman- teman. sampai bertemu dipostingan saya selanjutnyaaa. selamat membacaaa!!!!💪💪
#Universitas Trilogi #Agroteknologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar