APA YANG DIMAKSUD KLASIFIKASI IKLIM?
Klasifikasi Iklim adalah suatu metode untuk memperoleh efesiensi informasi
dalam bentuk yang umum dan sederhana.Pembuatan klasifikasi iklim didasarkan atas karakteristik
yang sama dari unsur iklim yang menjadi dasar
pembuatan iklim tersebut (suhu, curah hujan atau
kelembaban).
yang sama dari unsur iklim yang menjadi dasar
pembuatan iklim tersebut (suhu, curah hujan atau
kelembaban).
Berdasarkan cara
penentuan kriteria klasifikasinya maka
iklim dapat dibagi menjadi:
- Klasifikasi iklim secara genetik (aliran massa udara, zona-zona angin, perbedaan penerimaan radiasi matahari, benua dan lautan)
- Klasifikasi iklim secara empirik (data-data pengamatan unsur iklim secara teratur
Klasifikasi iklim secara genetik.
Klasifikasi iklim genetik menghasilkan klasifikasi untuk wilayah yang luas namun tingkat ketelitiannya kurang dibandingkan dengan klasifikasi secara empirik yang lebih fokus pada kawasan atau daerah sempit. Didasarkan pada faktor-faktor iklim penyebab seperti aliran massa udara, zona-zona angin, benua dan lautan, dan perbedaan penerimaan radiasi surya umumnya menghasilkan klasifikasi untuk daerah yang luas tetapi kurang teliti.
Klasifikasi iklim secara empirik.
Klasifikasi Empirik Didasarkan pada hasil pengamatan yang teratur terhadap unsur-unsur iklim.Umumnya hasil klasifikasinya berupa daerah yang lebih sempit bila dibandingkan dengan klasifikasi iklim secara genetik namun lebih teliti.
Klasifikasi Iklim secara empirik
Dikelompokkan menjadi dua:
1. Dihubungkan dengan vegetasi (W. Koppen, F. H Schmidt dan J. H. A Ferguson, Oldeman).
2. Dihubungkan dengan neraca air dan energi (Throntwaite)
·
Klasifikasi iklim
berdasarkan pertumbuhan vegetasi
1.
Sistem Klasifikasi Koppen :
a) Hubungan antara iklim (suhu
dan hujan rata-rata) dengan pertumbuhan. b) Menurut Koppen vegetasi yang hidup secara alami menggambarkan iklim tempat tumbuhnya.
c) Oleh karena itu batas-batas klasifikasi iklim Koppen berkaitan dengan batas-batas penyebaran vegetasi.
o Klasifikasi iklim Koppen disusun berdasarkan lambang dan simbol tipe iklim yang menunjukkan sifat dan corak masing-masing tipe tanda, yang terdiri dari kombinasi huruf yaitu:
Ø huruf pertama (huruf besar): Tipe utama
Ø huruf kedua (huruf kecil): pengaruh hujan
Ø huruf ketiga (huruf kecil): suhu udara
Ø huruf keempat (huruf kecil): sifat-sifat khusus
Ø Tipe A (Iklim hujan tropik)
Ø Tipe B (Iklim kering)
Ø Tipe C (Iklim sedang berhujan)
Ø Tipe D (Iklim hujan dingin)
Ø Tipe E (Iklim kutub)
1. f (selalu basah, hujan setiap bulan > 60 mm)
2. s (bulan-bulan kering jatuh pada musim panas)
3. S (semi arid (steppa atau padang rumput)
4. w (bulan-bulan kering jatuh pada musim dingin (winter)
5. W (arid/padang pasir)
6. m (khusus untuk kelompok tipe A digunakan lambang m (monsoon) yang berarti musim kemaraunya pendek, tetapi curah hujan tahunan cukup tinggi sehingga tanah cukup lembab dengan vegetasi hujan hutan tropik.
7. F (daerah tertutup es abadi)
o Selanjutnya pengaruh suhu dilambangkan sebagai huruf ketiga yang terdiri atas:
a (suhu rata-rata dari bulan terpanas > 22.2 oC)
b (suhu rata-rata dari bulan terpanas <22.2 oC dan paling sedikit empat bulan sehunya > 10 oC)
c (hanya 1-4 bulan suhunya > 10 oC dan suhu bulan terdingin > -38 oC.)
d (suhu bulan terdingin < 38 oC)
e (suhu rata-rata tahunan < 18 oC)
i (perbedaan suhu antara bulan terpanas dan terdingin < 5 oC)
k (suhu rata-rata tahunan < 18 oC dengan suhu bulan terpanas 18 oC)
l (suhu semua bulan antara 10-22 oC)
1. Daerah iklim hujan tropik : Af, Aw dan Am
2. Daerah iklim kering : BS, BW
3. Daerah iklim sedang berhujan : CF, Cs dan Cw
4. Daerah iklim hujan dingin : Ew, EF
2. Sistem
klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson :
1) Banyak
digunakan dalam bidang kehutanan dan perkebunan
2) Penentuan
tipe iklim menurut klasifikasi ini hanya memperhatikan unsur iklim curah hujan
(CH) dan memerlukan data hujan bulanan paling sedikit 10 tahun. Kriteria yang
digunakan adalah penentuan bulan kering, bulan lembab dan bulan basah pada
masing-masing bulan setiap tahun. Kriterianya sebagai berikut : a. Bulan kering (BK) : bulan dengan hujan < 60 mm
b. Bulan lembab (BL) : bulan dengan hujan antara 60 – 100 mm
c. Bulan basah (BB) : bulan dengan hujan > 100 mm
3) Schmidt-Ferguson menentukan jumlah BK, BL, dan BB tahun demi tahun selama periode pengamatan, kemudian dijumlahkan dan dirata-ratakan.
3. Sistem
klasifikasi iklim oldeman :
b) Berguna dalam klasifikasi lahan pertanian tanaman pangan di Indonesia.
c) Oldeman telah membuat sistem baru dalam klasifikasi iklim yang dihubungkan dengan pertanian menggunakan unsur iklim curah hujan.
d) Kriteria yang digunakan dalam klasifikasi ini didasarkan pada:
Ø Bulan Kering (BK): bulan dengan CH<100 mm
Ø Bulan Lembab (BL): bulan dengan CH 100–200 mm
Ø Bulan Basah (BB): bulan dengan CH>200 mm
- Dahulu diawal kehidupan bumi hanya satu daratan penuh, turun nya es, daratan semakin menghilang dan terbentuk lautan (daerah).
- Indonesia dahulu terdapat beberapa batasan asia.
- Papua dan kepulauannya peralihan dari negara Australia
- Dari berbagai jenis fauna di dunia 25% fauna terdapat di Indonesia dan 40% jenis Flora terdapat di Indonesia dan tanaman obat 10% terdapat di Indonesia.
- Indonesia memakai klasifikasi iklim dari Schmidt-Ferguson dan Oldeman.
- Schmidt-Ferguson lebih bagus untuk pertumbuhan tanaman berkayu (berpuluh-puluh tahun)
- Oldeman untuk tanaman musiman (pangan) dan Oldeman curah hujannya lebih tinggi dari Schmidt-Ferguson
Tidak ada komentar:
Posting Komentar